Minggu, 22 Januari 2012

BURUNG DALAM SANGKAR


Bersiul sendiri di balik jeruji
Sedang mata hinggap di rimbun pohon
Memandang padi menguning
Senyum gadis di pesta panen
Dihias kupu-kupu atas sanggulnya
Dan anak-anak berlarian di pematang


Siulan makin meninggi
Menyayat-nyayat hati
Danau di matanya menggenang
Mengalirkan sungai-sungai
Menjadi jeram antara jurang kesepian


Di arena kontes orang-orang memujanya
Berdecak kagum mematok harga
Tiada tahu pada duka
Burung dalam sangkar nan papa


Kepak sayapnya kaku
Kuku-kukunya tak setajam dulu


Meski hidup dimanja
Makan dan minum istimewa
Sangkar bak istana raja
Tapi baginya adalah penjara


Burung dalam sangkar
Kesenangan semu
Kesenangan jemu
Kesenangan kelabu


Cikajang, 16 November 2011

PERISTIWA MESUJI


MESUJI

Darah tercecer di tanah merah
bertiup angin laknat
dan peluru melepas kesumat

Belantara ini menjadi panas
berurai laku buas dan ganas
si jelata bak ranting meranggas

Kau terkapar dalam lapar
kau terkubur dalam lumpur
terlepas nyawa, raga kaku terbujur
beberapa bocah jadi yatim, telantar

Adakah hukum bukan benang basah,
sulit ditegakkan karena membela yang salah?

Semestinya kau berpikir
Bukan dengan hati anyir
Karena langkah konyol
Cuma bikin hati dongkol

Cobalah aliri kepala
dengan air telaga
dengan air muara
dengan embun nirwana!

Apa kabar KUHP?
Masihkah kau digenggam si Babe, si Matre?

Cikajang, Desember 2011

Lihat: https://nasional.tempo.co/read/379232/aparat-dituding-memutar-balik-fakta-mesuji/full&view=ok