Sabtu, 08 Oktober 2011

PUISI-PUISI KARYA BAREN BARNABAS

KE KAUKU

Saat engkau tersenyum

Kuseperti melihat buah nan ranum

Terkagum-kagum

Lagu merdu di hati mengalun

Menyejuk hingga ubun-ubun

Berayun-ayun

Sesungguhnya kumau

Dapatlah engkau seperti itu

Sepanjang waktu!


Cikajang, 16 Juli 2011


SERPIHAN IMPIAN SEMALAM

Jalan ini masih seperti dulu

Berkelok-kelok berbunga rindu

Pohon dan daun-daun ditiup sang bayu

Sedang waktu terus berlalu dalam bisu

Kenangan yang kuyu

Terlukis di kelopak bunga nan layu

Dan kau masih juga begitu

Sedang langit kian membiru

Sejenak menghitam bayangmu

Tecermin pada dinding kalbu

Jemarimu lembut menyentuhku

Tiada sadar, kukecup dalam syahdu!


Cikajang, 17 September 2011



DALAM DALAMMU


Dalam dalammu ada kekurangan

Dalam kekurangan ada kelebihan

Dalam kelebihan ada keistimewaan

Dalam keistimewaan ada cinta, kasih sayang, dan kesetiaan

Dalam semua itu serta karena semua itu kita selalu mampu ‘tuk bertahan!


Cikajang, 18 September 2011



TAKDIR


Inilah takdir

Tiada bisa dipungkir

Mesti diterima hingga akhir


Meski rasa kadang berdesir

Menelusur jiwa, lembut menyisir

Memuncakkan tanya nan kabir


Jika terbit pikir

Mengapa hidup penuh ukir

Dengan pola yang tak kita taksir?


Maklum, namun janganlah tergelincir

Karena hidup ibarat kincir

Berputar di arus air


Kadang polos, kadang kelir

Kadang manis, kadang getir

Kadang wangi, kadang anyir


Hmm ..., tiada baik menyingkir

Sebab takdir

Takkan dapat diblokir!


Cikajang, 20 September 2011



20 SEPTEMBER


Percikan 11 tahun pernikahan


Surya sumringah

Atas Cikuray nan cerah


Jalanan meriah

Gempita suka tercurah


Berduyun orang, tangan bersembah

Silih berganti restu bertambah


Sejoli merenda kisah

Dalam cinta mendesah


Arungi samudera ombak dipecah

Pulau impian hendak dijamah


Sungguh tiada mudah

Ada saja keluh-kesah


Angin resah

Hujan basah


Badai amarah

Karang berbongkah


Takkan surut jiwa gagah

Mencampak derita gelisah


Melaju tak mau kalah

Melaju pantang menyerah


Dan selaksa cita pun merekah

Terhirup sukma bermadah


Beralun doa dalam pasrah

Bersandar diri pada Allah


Cikajang, 20 September 2011